Hai Lykkers! Pernahkah kamu penasaran bagaimana permainan kriket yang elegan ini benar-benar berjalan? Hari ini, kita akan menyelami detak jantung permainan ini—aturannya!
Mari kita jelajahi struktur, semangat, dan rahasia kecil yang membuat kriket begitu memikat.
Kita mulai dengan mengenal Marylebone Cricket Club (MCC), pendiri bangga aturan kriket. Pedoman ini mengatur pertandingan dua babak, dengan International Cricket Council (ICC) menambahkan standar tambahan untuk pertandingan Test dan One-Day Internationals. Setiap negara juga menyesuaikan kondisi pertandingannya. Untuk pertandingan satu hari atau over terbatas (termasuk T20), aturan menentukan jumlah over dan babak per tim.
Menariknya, meskipun aturan awalnya didasarkan pada satuan imperial, kini disajikan dalam format imperial dan metrik.
Aturan diatur dengan rapi menjadi pendahuluan, pembukaan, 42 hukum, dan empat lampiran. Pendahuluan memperkenalkan sejarah MCC, sementara pembukaan—“The Spirit of Cricket”—mengingatkan kita untuk bermain secara adil dan hormat. Pembaruan juga terjadi! Pada 30 September 2010, delapan aturan diperbarui untuk menangani cahaya buruk, lemparan koin, sportivitas, sesi latihan, perilaku pemain, dan pemecatan yang tidak biasa. Perubahan ini mulai berlaku sejak 1 Oktober 2010.
Dalam kriket pria, bola harus memiliki berat antara 5,5 dan 5,75 ons (155,9 hingga 163 gram) dan lingkar sekitar 8,8 inci (22,4 hingga 22,9 cm).
Setiap tim terdiri dari sebelas pemain, termasuk kapten. Dalam permainan santai, lebih banyak pemain boleh berpartisipasi, tetapi hanya 11 yang diizinkan berada di lapangan pada satu waktu. Pemain yang cedera dapat digantikan, tetapi peran kunci seperti pemukul, pelempar, dan penjaga gawang tidak dapat diganti.
Dua wasit di lapangan menegakkan aturan dan membuat semua keputusan pertandingan. Pertandingan tingkat tinggi mungkin juga melibatkan wasit ketiga di luar lapangan. Sementara itu, dua pencatat mencatat kemajuan permainan sesuai dengan sinyal wasit.
Mari bicara tentang peralatan! Hanya satu bola yang digunakan kecuali hilang, dan bola dapat diganti setelah jumlah over tertentu—80 untuk pertandingan Test, 34 untuk One-Day.
Pemukul juga memiliki dimensi ketat, tidak melebihi lebar 4,25 inci dan panjang 38 inci. Setelah insiden terkenal dengan pemukul aluminium, semua pemukul kini harus terbuat dari kayu willow.
Lapangan—sebuah persegi panjang sepanjang 22 yard dan lebar 10 kaki—adalah pusat permainan. Meskipun pertandingan biasanya dilakukan di rumput alami, lapangan buatan diizinkan dengan ukuran minimum tertentu.
Gawang (atau tunggul) terdiri dari tiga tiang kayu setinggi 28 inci, di atasnya diletakkan dua bilah horizontal. Jika kondisi terlalu buruk (seperti angin kencang), wasit dapat memilih untuk tidak menggunakan bilah.
Garis keselamatan menentukan zona bermain. Ada garis bowling untuk pelempar dan garis batting untuk pemukul yang menjaga gawang mereka. Garis samping membantu wasit menilai lemparan yang sah. Menjaga kondisi lapangan yang baik sangat penting, termasuk memotong rumput, menggilas, dan melindungi lapangan dari hujan atau embun dengan penutup, jika disepakati oleh kedua tim.
Sebelum pertandingan dimulai, kedua tim menyepakati apakah akan memainkan satu atau dua babak dan apakah akan memberlakukan batasan waktu atau over. Biasanya, ini ditetapkan oleh aturan turnamen. Tim melempar koin untuk memutuskan siapa yang memukul atau melempar lebih dulu.
Jika satu tim mencetak skor jauh lebih banyak dari tim lain, mereka dapat memberlakukan follow-on, membuat tim lain memukul lagi segera. Keunggulan yang diperlukan tergantung pada durasi pertandingan—misalnya, setidaknya 200 run dalam pertandingan lima hari.
Kapten juga dapat menyatakan babak ditutup atau mengorbankannya secara strategis.
Kita tidak bisa bermain tanpa henti, bukan? Pertandingan memiliki istirahat terjadwal: antara babak, makan siang, teh, dan bahkan istirahat air singkat. Waktu-waktu ini disepakati sebelum pertandingan tetapi bisa fleksibel jika diperlukan, seperti ketika 9 gawang jatuh tepat sebelum waktu teh.
Setelah istirahat, wasit berteriak "Play!" dan memanggil "Time!" untuk menghentikan permainan. Jika jam terakhir hari dimulai, setidaknya 20 over masih harus dilempar, bahkan jika itu berarti bermain lembur.
Pemain tidak boleh berlatih di lapangan selama pertandingan kecuali dalam kondisi tertentu, seperti pelempar menguji lari mereka dengan persetujuan wasit.
Mencetak skor sederhana namun menarik—dua pemukul berlari di antara gawang untuk mencetak run. Satu bola dapat menghasilkan beberapa run jika mereka cukup cepat!
Tali batas di sekitar lapangan menandai skor khusus: jika bola menggelinding ke tali, itu empat run; jika bola melewati tali tanpa menyentuh tanah, itu enam run! Aturan lain mengatur pemecatan, batas, dan tambahan seperti no-ball atau wide.
Kriket mungkin terlihat rumit pada awalnya, tetapi begitu kita menyelami aturannya, ini menjadi permainan yang menarik dan strategis penuh dengan kegembiraan. Jadi, Lykkers, apakah kita siap untuk mengambil pemukul, melempar bola, atau sekadar bersorak dari pinggir lapangan? Mari melangkah ke lapangan bersama dan temukan sensasi kriket!