Latihan tim bukan cuma soal skill—tapi soal koneksi. Buat Lykkers yang pengen ngeboost chemistry tim, asah kesiapan buat game, dan maksimalin waktu latihan, panduan ini ngumpulin drill-drill terbaik buat kerja bareng sebagai satu kesatuan.


Pas semua orang di lapangan nyanyi bareng, permainan jadi ngalir gitu aja. Dan kesatuan kayak gitu dimulai dari latihan. Drill-drill ini bantu rekan tim ngobrol lebih baik, gerak lebih pintar, dan bersaing bareng dengan tujuan.


Entah kamu pemain atau pelatih, kamu bakal nemuin cara buat bikin setiap repetisi berarti—dan setiap rekan tim jadi lebih baik.


Bagian 1: Drill buat Alur Ofensif


3-Man Weave


Drill klasik ini bangun timing, passing, dan komunikasi. Susun tiga pemain di satu ujung lapangan. Pemain tengah oper ke kanan, lalu lari ke belakang pemain itu. Bola terus bergerak sambil pemain weaving naik ke lapangan, selesai dengan layup.


Pake drill ini buat latih operan bersih, finishing kuat, dan ngobrol terus-menerus. Setelah tiap repetisi, rotasi barisan dan ulang. Fokus ke gerakan tanpa traveling dan tangkap bola sambil jalan.


Pass and Cut Drill


Atur ofensif dasar di half-court. Setiap kali pemain ngoper, mereka harus cut keras ke ring. Penerima bisa oper balik kalau cutter-nya open atau ayun bola buat lanjutin gerakan.


Dorong pergerakan bola cepet dan footwork ketat. Pake drill ini buat perkuat spacing dasar, pengambilan keputusan tajam, dan membaca situasi langsung. Tambah bek nanti buat lebih realistis.


Transition Scoring Drill


Atur transisi 3-on-2. Tiga pemain ofensif lari cepet lawan dua bek. Mereka harus bikin keputusan cepet—oper, pull-up, atau drive.


Ini ngajarin kesadaran fast-break dan spacing. Rotasi bek dan penyerang setelah tiap possession. Pas tim udah nyaman, coba full-court dengan versi 4-on-3 atau 5-on-4.


Shell Drill buat Kesadaran Ofensif


Ini bukan cuma buat pertahanan. Di sisi ofensif, ini ngajarin spacing dan membaca bek. Taruh empat pemain ofensif di formasi half-court dasar dengan empat bek jaga dalam zona atau man-to-man.


Biarkan ofensif oper dan cut tapi nggak nyetak gol. Tujuannya adalah geser pertahanan, ngobrol, dan reaksi real-time. Setelah 30–60 detik, ganti peran.


Bagian 2: Drill buat Kepercayaan Defensif


Shell Drill buat Pertahanan Tim


Taruh empat bek di posisi lawan empat pemain ofensif. Bola bergerak di perimeter sementara bek sesuaikan, rotasi, dan komunikasi.


Tugas kamu di sini adalah tetep di posisi bantuan, close out keras, dan panggil setiap gerakan. Ini bangun kebiasaan buat tetep terkunci—baik on-ball maupun off-ball. Tambah cutter dan screener buat naikin kesulitan pas tim udah membaik.


Closeout and Recover Drill


Mulai dengan bek di bawah ring dan pemain ofensif di wing. Lempar bola ke wing dan bek lari cepet buat close out. Pemain ofensif bisa dribble, oper, atau nembak.


Rotasi peran dan sisi. Kamu bakal latih closing cepet tanpa overcommit, tetep seimbang, dan recover cepet kalau kelewatan.


5-on-4 Scramble Drill


Punya lima pemain ofensif dan empat bek. Pertahanan mulai dari posisi nggak menguntungkan, maksa rotasi konstan dan komunikasi.


Drill ini latih pikiran cepet, hustle, dan coverage sisi bantuan. Begitu pertahanan dapet stop, ganti peran. Ini cepet, kacau—dan super efektif.


Ngobrol di Setiap Possession


Jadikan komunikasi aturan, bukan saran. Selama drill defensif apa pun, wajibin ngobrol terus: “Bola!” “Bantu kiri!” “Switch!” Kamu bakal bangun kebiasaan yang bawa ke game beneran.


Meski capek, tetep lantang. Pas setiap rekan tim ngobrol, seluruh unit jadi lebih tajam dan terhubung.


Pertandingan dimenangin dengan kerja tim—dan kerja tim dibentuk di latihan. Pas kamu fokus ke drill yang nantang grup, bukan cuma individu, kamu kembangkan kepercayaan dan ritme yang kelihatan pas saat penting.


Jadi Lykkers, ambil setiap repetisi serius, tetep lantang, dan angkat satu sama lain. Entah kamu lagi ngepush pace atau nge-lock drill, inget: setiap operan, cut, dan contest adalah kesempatan buat tumbuh lebih kuat bareng. Latihan dengan tujuan, dan main dengan kebanggaan.