Mungkin Anda membeli tanaman hias untuk mempercantik rak, menerangi sudut ruangan, atau sekadar merasa lebih dekat dengan alam.
Tapi tahukah Anda bahwa beberapa tanaman hias juga bisa menyaring udara dan menghilangkan racun berbahaya di dalam rumah?
Meskipun membuka jendela atau menggunakan alat penyaring udara bisa membantu, ada cara alami yang tak kalah menarik: menggunakan tanaman hias tertentu yang terbukti mampu menyerap zat-zat kimia yang tidak terlihat, tapi bisa berdampak negatif pada kesehatan. Tapi tidak semua tanaman hijau memiliki kemampuan yang sama. Inilah fakta ilmiah di balik bagaimana tanaman menyaring udara dan mana saja yang benar-benar efektif dan layak menghiasi ruangan Anda.
Banyak orang mengira bahwa udara di dalam rumah pasti lebih bersih dibanding udara luar. Nyatanya, menurut data dari Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), udara dalam ruangan bisa 2 hingga 5 kali lebih tercemar dibanding udara di luar.
Penyebabnya? Sumber pencemaran yang tersembunyi di sekitar Anda: furnitur sintetis, cat dinding, produk pembersih, karpet, dan berbagai barang rumah tangga lainnya melepaskan senyawa kimia yang disebut senyawa organik mudah menguap (VOC). Zat-zat ini bisa mengganggu pernapasan, menurunkan konsentrasi, dan mengganggu kualitas tidur.
Berikut adalah beberapa jenis zat pencemar udara dalam ruangan yang umum ditemukan:
Benzena – terkandung dalam plastik, lem, dan beberapa jenis cat.
Formaldehida – dilepaskan dari furnitur berbahan kayu olahan dan beberapa produk pembersih.
Trikloroetilena – bisa berasal dari pakaian yang dicuci kering dan cairan pembersih rumah tangga.
Xilena dan toluena – ditemukan dalam spidol, cat kuku, dan berbagai produk berbahan pelarut.
Dalam jangka panjang, paparan terhadap zat-zat ini, terutama di ruangan tertutup dengan ventilasi buruk, dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Pada tahun 1989, sebuah penelitian terkenal dari lembaga antariksa Amerika mengkaji apakah tanaman bisa membantu membersihkan udara di ruang tertutup. Hasilnya mengejutkan: tanaman tertentu dapat menyerap zat pencemar melalui daun dan akar, dengan bantuan mikroba dalam tanah.
Proses kerjanya cukup sederhana:
Penyerapan melalui daun: Tanaman menghirup gas selama proses pernapasan dan fotosintesis. Beberapa gas tersebut termasuk polutan berbahaya.
Penyaringan oleh akar dan mikroba tanah:Sebagian racun disalurkan ke akar dan kemudian diurai oleh mikroba baik di dalam tanah.
Peningkatan kelembapan: Beberapa tanaman mengeluarkan uap air lewat daunnya, yang dapat membantu menjebak debu dan partikel di udara.
Namun, perlu diingat bahwa hasil maksimal dari studi tersebut didapat dalam kondisi laboratorium yang sangat terkendali. Di dalam rumah nyata, Anda butuh banyak tanaman per meter persegi untuk efek dramatis. Meski begitu, bahkan hanya beberapa tanaman pilihan sudah bisa memberi dampak positif, terutama di ruangan kecil atau minim ventilasi.
Berikut ini adalah tanaman hias yang terbukti efektif menyaring udara dalam berbagai penelitian. Tidak hanya cantik, tapi juga bermanfaat:
Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)
Tanaman ini aktif di malam hari, melepaskan oksigen dan menyerap racun seperti formaldehida dan benzena.
Lili Perdamaian (Spathiphyllum)
Bentuknya elegan dan menarik. Tanaman ini mampu mengurangi amonia, benzena, dan trikloroetilena di udara.
Ivy Inggris (Hedera helix)
Dikenal sebagai tanaman merambat, Ivy efektif dalam mengurangi partikel jamur di udara dan cocok untuk ruangan lembap.
Karet Kebo (Ficus elastica)
Dengan daun besar dan mengilap, tanaman ini andal menyerap zat kimia di udara dan membantu menghilangkan spora jamur.
Tanaman Laba-laba (Chlorophytum comosum)
Mudah dirawat dan sangat cocok bagi pemula. Tanaman ini dapat menyaring karbon monoksida, formaldehida, dan xilena.
- Tips tambahan: Gunakan media tanam yang mengandung mikroba aktif, dan bersihkan daun secara berkala agar tidak tertutup debu, sehingga proses penyaringan udara tetap optimal.
Tanaman tidak akan memberikan manfaat maksimal jika diletakkan di sudut yang jarang Anda datangi. Letakkan tanaman di lokasi yang sering digunakan atau di mana polutan sering terkumpul.
Kamar Tidur: Tempatkan lidah mertua atau lili perdamaian untuk membantu menyegarkan udara selama Anda tidur.
Ruang Tamu: Letakkan tanaman karet kebo di dekat peralatan elektronik atau furnitur besar untuk menyerap senyawa kimia.
Kamar Mandi: Ivy atau tanaman paku cocok di ruangan lembap dan membantu mengurangi jamur di udara.
Ruang Kerja: Tanaman laba-laba dapat melawan polutan dari komputer dan perlengkapan kantor lainnya.
Idealnya, tempatkan satu tanaman berukuran sedang untuk setiap 9–10 meter persegi agar manfaatnya terasa.
Tanaman memang bukan alat penyaring udara super yang bisa bekerja seperti mesin canggih. Para ahli menyebutkan bahwa kemampuan penyaringan tanaman bersifat terbatas dalam kondisi rumah biasa.
Namun, jika dikombinasikan dengan kebiasaan sehat lainnya, manfaatnya bisa cukup signifikan. Beberapa langkah tambahan yang bisa Anda lakukan:
- Rutin membuka jendela untuk sirkulasi udara
- Gunakan produk pembersih ramah lingkungan
- Vakum secara berkala dengan penyaring HEPA
- Hindari menyiram tanaman secara berlebihan agar tidak menimbulkan jamur
Yang tidak kalah penting, keberadaan tanaman juga membawa manfaat psikologis, menurunkan stres, meningkatkan fokus, dan membuat rumah terasa lebih hidup.
Satu tanaman laba-laba mungkin tidak akan mengubah rumah Anda jadi zona bebas racun. Tapi beberapa tanaman yang dipilih dan ditempatkan dengan bijak bisa membantu mengurangi zat berbahaya di udara, menambah kelembapan alami, dan memperkuat koneksi Anda dengan alam, semuanya tanpa perlu listrik atau ganti filter bulanan.
Pernah merasa udara jadi lebih segar atau suasana hati membaik setelah menambahkan tanaman ke ruangan? Mungkin inilah saatnya memberi ruang untuk sedikit hijau di rumah Anda, karena perubahan besar dimulai dari langkah kecil yang konsisten.