Pernahkah Anda menyaksikan sebuah pertunjukan tari yang begitu mendalam, namun Anda sulit untuk menjelaskan alasan mengapa itu begitu menyentuh hati? Itulah keindahan dari tarian modern. Berbeda dengan tari tradisional yang sering mengikuti alur cerita yang jelas, tarian modern berani mengeksplorasi hal-hal yang bersifat abstrak.


Tarian ini dapat menggambarkan perasaan seperti kesepian, kekacauan, waktu, atau transformasi, tanpa perlu bergantung pada dialog, kostum, atau alur cerita yang linear. Lantas, bagaimana tarian ini mampu menyentuh jiwa kita dengan cara yang begitu mendalam?


Melepaskan Diri dari Narasi yang Kaku


Tari tradisional, seperti balet dan tari teater, umumnya mengikuti suatu cerita, layaknya sebuah drama atau novel. Namun, tarian modern sering kali mengesampingkan alur cerita demi menggambarkan suasana hati, tekstur, atau emosi. Alih-alih bertanya, "Apa ceritanya?", tarian modern mengundang kita untuk bertanya, "Apa yang di rasakan?"


Sebagai contoh, seorang koreografer mungkin menciptakan sebuah karya yang menggambarkan "kebebasan", namun bukan dengan menggambarkan seorang tokoh yang melarikan diri dari penjara, melainkan melalui gerakan tangan yang luas, ritme yang berubah-ubah, dan pola ruang yang terbuka. Tubuh penari menjadi metafora bukan untuk satu orang atau kejadian tertentu, melainkan untuk perasaan kebebasan yang universal dan terbuka.


Menggunakan Vokabulari Gerakan untuk Mewakili Konsep


Setiap koreografer mengembangkan vokabulari fisik, layaknya seorang pelukis yang menciptakan gaya visualnya sendiri. Gerakan-gerakan ini bisa tajam atau mengalir, diam atau dinamis, menyentuh tanah atau melayang di udara. Pilihan-pilihan yang dibuat oleh koreografer dan penari membentuk cara kita memahami tema yang disampaikan.


Sebagai contoh, untuk menggambarkan "kekacauan", seorang penari mungkin menggunakan gerakan cepat, kacau, dan tidak seimbang dengan perubahan arah yang tak terduga. Sebaliknya, sebuah tema seperti "kesedihan" bisa diwujudkan melalui gerakan yang lambat, berat, dan repetitif. Pilihan gerakan ini memungkinkan ide-ide abstrak tersebut terwujud dalam bentuk fisik yang bisa kita lihat, rasakan, dan tafsirkan.


Peran Musik, Diam, dan Irama


Suara adalah elemen penting dalam tari modern, bahkan ketika tidak ada suara sama sekali. Para koreografer sering bekerja dengan musik eksperimental, suara ambient, atau bahkan diam total untuk mencerminkan suasana hati dari tema yang abstrak. Pilihan ritmik, apakah itu teratur, berdenyut, atau terputus-putus dapat memengaruhi bagaimana gerakan tersebut dipersepsikan.


Tari yang dipadukan dengan suara detakan jam yang perlahan bisa menimbulkan perasaan waktu yang terus berjalan atau rasa menunggu. Sebaliknya, keheningan bisa mempertegas ketegangan dalam sebuah karya yang mengangkat tema isolasi atau introspeksi. Elemen-elemen auditori ini bekerja bersama-sama dengan gerakan untuk menciptakan pengalaman multisentris yang penuh makna.


Ruangan dan Desain Panggung: Memanifestasikan Makna dalam Ruang


Tari modern tidak terbatas pada panggung standar dengan sorotan lampu yang terang. Para koreografer sering kali mengeksplorasi ruang yang tidak konvensional, pencahayaan yang unik, dan properti untuk membentuk makna lebih dalam. Penggunaan ruang, bagaimana seorang penari bergerak melintasi lantai, apakah koreografi terbatas pada area sempit atau mengisi panggung yang luas, menambah dimensi pada abstraksi tersebut.


Sebagai contoh, sebuah karya yang mengangkat tema "terkungkung" mungkin akan membatasi ruang gerak penari pada area kecil, membuat mereka mengulang gerakan dengan semakin mendesak. Sementara dalam tarian yang menggambarkan "perluasan" atau "pertumbuhan", penari bisa mulai dari posisi yang tertekuk di tengah panggung, kemudian berkembang menjadi gerakan dinamis yang mengisi seluruh ruang. Bahkan pola lantai bisa menjadi metafora visual untuk konsep tersebut.


Kostum dan Minimalisme: Memusatkan Perhatian pada Gerakan


Walaupun desain kostum dan panggung tetap penting, tari modern cenderung mengarah pada kesederhanaan untuk menjaga fokus pada gerakan itu sendiri. Kostum yang sederhana dan netral memungkinkan tubuh penari menjadi elemen ekspresif yang utama, tanpa gangguan yang bisa mengikat penonton pada interpretasi yang terlalu literal.


Ketika kostum digunakan secara simbolis, misalnya, sebuah syal yang mengalir untuk mewakili pikiran yang lewat, mereka dipilih bukan karena realisme, tetapi karena kemampuan mereka untuk memperpanjang gerakan atau menonjolkan bentuk. Abstraksi dalam kostum ini mendukung keseluruhan esensi non-literal dari tari modern.


Interpretasi Penonton: Makna yang Bersama, Tak Ditentukan


Salah satu aspek unik dari tari abstrak adalah keterbukaannya untuk interpretasi. Berbeda dengan pertunjukan yang menceritakan kisah jelas dengan tokoh-tokoh dan akhir yang pasti, tari abstrak memberi ruang bagi setiap penonton untuk membawa perasaan, kenangan, dan pikiran mereka sendiri dalam pengalaman tersebut.


Seperti yang pernah diungkapkan oleh koreografer terkenal Martha Graham, "Tari adalah bahasa tersembunyi dari jiwa." Pernyataan ini mencerminkan bagaimana gerakan abstrak bisa melewati logika dan berkomunikasi langsung dengan psikis manusia. Bagi sebagian penonton, sebuah tarian tentang kehilangan mungkin mengingatkan pada kenangan pribadi; bagi yang lain, ia bisa membangkitkan empati tanpa penyebab yang jelas. Makna itu dibagikan, namun tidak dipaksakan.


Penelitian Ilmiah Tentang Tari dan Emosi


Penelitian dalam bidang neuroscience mendukung gagasan bahwa gerakan abstrak sangat memengaruhi emosi kita. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan di Frontiers in Psychology, menonton tarian ekspresif mengaktifkan neuron cermin di otak kita, bagian yang berhubungan dengan empati dan pengenalan emosi.


Hal ini menjelaskan mengapa meskipun tarian yang abstrak atau tanpa kata-kata sekalipun bisa menggerakkan hati kita begitu kuat, kita secara alami merasa apa yang kita lihat, meskipun kita tidak bisa menjelaskannya. Selain itu, Dr. Peter Lovatt, seorang psikolog kognitif dan mantan penari profesional, menjelaskan bahwa gerakan, terutama bentuk tarian improvisasi atau ekspresif seperti tari modern, dapat melibatkan bagian-bagian otak yang berkaitan dengan kreativitas dan wawasan emosional. Ini memberikan bobot ilmiah pada apa yang telah lama dipahami oleh para penari dan koreografer.


Tari modern tidak bertujuan untuk "menjelaskan" tema-tema abstrak seperti yang dilakukan oleh sebuah kuliah atau artikel. Sebaliknya, tari ini berusaha untuk membangkitkan, mengekspresikan, dan merasakan. Melalui gerakan, ritme, ruang, dan diam, para penari menciptakan dunia di mana yang tak tampak menjadi terlihat.