Jika Anda sedang berjalan-jalan di taman botani dan melihat antrean panjang orang yang tampak antusias di dalam rumah kaca, jangan buru-buru mengira itu karena sesuatu yang indah.


Bisa jadi, mereka sedang menunggu untuk melihat salah satu fenomena alam yang paling mengesankan, namun juga paling bau di dunia.


Bunga Amorphophallus titanum, yang dikenal sebagai bunga mayat, terkenal bukan karena penampilannya (meskipun ukurannya yang sangat besar dan dramatis), tetapi karena bau busuk yang sangat tajam yang dipancarkannya saat mekar. Bau yang mirip dengan daging busuk ini bisa membuat siapa saja yang mendekat segera menutup hidungnya, namun bagi serangga tertentu, bau tersebut justru sangat menggoda.


Waktu Mekar yang Ajaib


Salah satu hal yang paling menarik dari bunga mayat adalah bagaimana tanaman ini bermain dengan waktu. Amorphophallus titanum menghabiskan bertahun-tahun mengumpulkan energi di dalam umbi bawah tanahnya, kadang-kadang lebih dari satu dekade, sebelum akhirnya memutuskan untuk mekar. Ketika akhirnya mekar, keindahannya hanya bertahan sekitar 24 hingga 48 jam. Rentang waktu yang sangat singkat ini membuat semuanya harus berjalan dengan sempurna: pelepasan bau, produksi panas, dan kedatangan penyerbuk yang tepat.


Kenapa sangat singkat? Karena menghasilkan bunga setinggi 2,5 meter adalah pekerjaan yang sangat melelahkan. Tanaman ini menaruh semua energi yang telah disimpannya dalam satu langkah besar, berharap penyerbuk yang diinginkan datang tepat waktu.


Ilmu di Balik Bau Busuk


Namun, bau bunga mayat bukanlah bau sembarangan, ia adalah bau yang sangat kompleks secara kimiawi. Peneliti telah mengidentifikasi lebih dari selusin senyawa volatile dalam bau bunga ini, yang masing-masing meniru tahap-tahap pembusukan tertentu:


- Dimetil trisulfida – bau bawang busuk atau daging yang membusuk.


- Trimetilamina – bau ikan yang membusuk.


- Isovaleric acid – bau keringat yang menyengat atau keju basi.


Bagi manusia, bau ini sangat menjijikkan, namun bagi kumbang pengurai dan lalat bangkai, bau ini adalah panggilan makan malam yang tak tertahankan. Mereka mengikuti bau tersebut hingga ke spadiks (kolom tengah bunga), berharap menemukan makanan, namun mereka justru menemukan serbuk sari dan tanpa sengaja, membawa serbuk sari tersebut ke bunga mayat lainnya.


Peran Panas dalam Mekarnya Bunga Mayat


Yang membuat bunga ini semakin cerdas adalah kemampuannya untuk menghasilkan panas saat mekar, bahkan kadang-kadang mencapai suhu tubuh manusia. Menurut Dr. Tom Sheehan, profesor emeritus hortikultura lingkungan, trik termal ini membantu memanaskan bau, sehingga bau tersebut bisa menyebar lebih jauh melalui udara. Panas yang dihasilkan juga menambah ilusi bagi serangga, seolah-olah mereka sedang mendekati tubuh hewan yang baru mati.


Kenapa Bunga Ini Begitu Langka untuk Dilihat?


Bahkan dalam kondisi yang ideal, bunga mayat hanya mekar sekali setiap 7 hingga 10 tahun. Raritas ini adalah salah satu alasan mengapa kebun botani sering kali mengumumkan mekarnya bunga ini seperti sebuah acara selebritas. Tantangannya tidak hanya pada jadwal tanaman ini yang sulit ditebak, tetapi juga pada ukuran dan kebutuhan habitatnya. Asli dari hutan hujan Sumatra, bunga mayat tumbuh subur di lingkungan yang panas, lembap, dengan tanah yang kaya dan kelembapan yang stabil. Menirunya di dalam ruangan adalah sebuah pencapaian rekayasa hortikultura yang luar biasa.


Bagaimana Cara Menyaksikan Mekarnya Bunga Mayat?


Jika Anda penasaran dan cukup berani untuk menghadapi baunya, cara terbaik untuk melihat bunga ini mekar adalah dengan memeriksa kalender mekarnya di kebun botani besar seperti:


- United States Botanic Garden (Washington, D.C.) – akses gratis, pengumuman mekarnya dapat ditemukan secara online.


- San Diego Botanic Garden (California) – tiket masuk sekitar $18.


- Fairchild Tropical Botanic Garden (Florida) – sekitar $25, dengan jam buka yang lebih panjang pada hari mekarnya bunga.


Tips: Datanglah lebih awal. Pada hari puncak mekarnya bunga, antrean bisa memanjang hingga berjam-jam. Jika Anda ingin merasakan pengalaman penuh, kunjungilah saat malam hari ketika bau bunga mencapai puncaknya.


Pandangan Lebih Luas: Evolusi yang Terjadi di Hadapan Kita


Apa yang dilakukan bunga mayat begitu sempurna adalah fokusnya. Alih-alih mencoba menarik berbagai jenis penyerbuk, bunga ini fokus pada sekelompok serangga pemakan bangkai tertentu, dan membangun seluruh strategi mekarnya berdasarkan mereka. Presisi bau, tiruan panas, dan mekarnya yang cepat, tiga alat yang sangat terencana untuk bertahan hidup.


Ini mengingatkan kita bahwa di alam, keindahan tidak selalu tentang menyenankan indera manusia. Kadang-kadang, kesuksesan berarti harus "bau" seperti sesuatu yang kebanyakan makhluk hidup hindari.


Mau Coba Menghirup Bau Menyengatnya?


Jika Anda diberi kesempatan untuk melihat bunga mayat mekar, apakah Anda akan berani mendekat dan menghirup baunya, atau tetap menjaga jarak? Meskipun bau bunga ini sangat menjijikkan, mekarnya adalah pertunjukan yang sangat langka, sebuah campuran kimia, waktu, dan teater evolusi. Ini adalah pertunjukan yang bisa membuat Anda merenung ulang tentang apa yang sebenarnya dimaksud dengan "keindahan" dalam dunia tumbuhan.


Bagaimanapun, dalam cara yang unik, bunga mayat adalah ahli dalam menarik perhatian. Hanya saja, perhatian yang didapatkannya datang dari serangga yang mungkin tidak Anda inginkan berada di meja makan Anda.