Marcus Rashford adalah nama yang sudah tidak asing lagi bagi para penggemar sepak bola di seluruh dunia.
Lahir pada 31 Oktober 1997 di Manchester, Inggris, Rashford adalah seorang pesepak bola luar biasa yang kini bermain sebagai penyerang untuk Aston Villa, meskipun statusnya masih dipinjam dari Manchester United. Di usia yang baru 27 tahun, Rashford sudah berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu pemain terkemuka dalam dunia sepak bola.
Apa yang membedakan Rashford tidak hanya keterampilannya di lapangan, tetapi juga kepribadiannya yang kuat di luar lapangan. Ia telah menjadi aktivis politik dan filantropis yang dikenal luas berkat inisiatifnya yang mengedepankan masalah sosial, terutama dalam memerangi kelaparan, tunawisma, dan rasisme di Inggris. Upaya dan kontribusinya membuatnya dianugerahi gelar MBE (Member of the British Empire), serta mendapat penghargaan berupa mural yang dibuat di kota kelahirannya, Withington.
Perjalanan Rashford Menuju Puncak
Cerita Rashford adalah kisah tentang kerja keras, dedikasi, dan mengatasi berbagai rintangan. Ia mulai bermain sepak bola pada usia lima tahun di Fletcher Moss Rangers, di mana awalnya ia bermain sebagai penjaga gawang sebelum beralih ke posisi penyerang. Bakat luar biasa yang dimilikinya segera menarik perhatian para pemandu bakat, dan pada usia tujuh tahun, Rashford bergabung dengan akademi muda Manchester United.
Namun, perjalanan Rashford tidak dimulai dengan mudah. Selama tahun-tahun awalnya di United, Rashford menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal transportasi menuju latihan. Ibunya, Melanie Maynard, adalah seorang ibu tunggal yang bekerja di beberapa pekerjaan berbeda, namun pelatih seperti Dave Bushell, Eamon Mulvey, dan Tony Whelan membantu memastikan Rashford tetap bisa menjalani latihan dengan baik.
Pada usia 11 tahun, Rashford sudah menunjukkan potensi luar biasa dengan menjadi pemain termuda yang pernah terpilih dalam skema Manchester United Schoolboy Scholars. Kemampuannya terus berkembang seiring berjalannya waktu, dan ia berlatih bersama pemain-pemain hebat seperti Paul Pogba dan Jesse Lingard, yang turut mempercepat perkembangannya.
Terobosan ke Tim Utama
Perjalanan Rashford menuju tim utama Manchester United dimulai pada Februari 2016. Ketika tim mengalami krisis akibat banyaknya pemain yang cedera, Rashford dipanggil untuk bermain di tim senior. Debutnya sangat luar biasa. Rashford mencetak dua gol pada pertandingan pertamanya di Liga Europa melawan Midtjylland, dan hanya beberapa hari kemudian, ia kembali mencetak gol pada debutnya di Liga Primer Inggris melawan Arsenal.
Sejak saat itu, karier Rashford bersama Manchester United dipenuhi dengan pencapaian luar biasa. Ia telah meraih dua gelar Piala FA, dua Piala EFL, Piala Komunitas FA, dan Liga Europa, yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain terbaik di klub tersebut.
Karier Internasional Rashford
Rashford memulai debutnya di tim nasional Inggris pada Mei 2016, dan seperti halnya di karier klub, ia langsung memberikan dampak besar. Ia menjadi pemain Inggris termuda yang mencetak gol di pertandingan internasional pertamanya. Sejak itu, Rashford telah mewakili negaranya di turnamen-turnamen besar, termasuk dua Kejuaraan Eropa UEFA dan dua Piala Dunia FIFA.
Penampilannya di Kejuaraan Eropa 2016, di mana ia menjadi pemain termuda di turnamen tersebut, serta di Kejuaraan Eropa 2020, di mana Inggris berhasil mencapai final, sangat mencuri perhatian. Rashford juga turut serta dalam skuad Inggris di Piala Dunia 2018 dan 2022, yang menunjukkan betapa pentingnya peran dirinya bagi tim nasional.
Di Luar Lapangan: Aktivisme dan Filantropi
Meski namanya sudah dikenal luas sebagai pemain sepak bola, Rashford juga meraih banyak pujian atas upayanya di luar lapangan. Ia memanfaatkan platformnya untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu sosial. Kampanye Rashford berfokus pada perlawanan terhadap rasisme, tunawisma, dan kelaparan anak-anak di Inggris. Kegiatan filantropisnya dalam memerangi kelaparan, terutama saat cuaca dingin dan pandemi COVID-19, mendapatkan perhatian luas dan apresiasi dari banyak kalangan.
Rashford dikenal dengan kegigihannya dalam memperjuangkan kesejahteraan anak-anak yang mengalami kelaparan di Inggris. Kampanyenya berhasil mengamankan pendanaan pemerintah untuk menyediakan makanan bagi anak-anak yang membutuhkan. Ia juga secara terbuka menyuarakan pentingnya memerangi rasisme dalam sepak bola dan masyarakat secara umum, serta menggunakan posisinya untuk mendorong perubahan positif.
Warisan yang Sedang Dibangun
Perjalanan Marcus Rashford, dari seorang anak dengan kecintaan terhadap sepak bola hingga menjadi ikon internasional dan filantropis, adalah kisah yang menginspirasi. Ia telah membuktikan diri bukan hanya sebagai pemain sepak bola yang luar biasa, tetapi juga sebagai seseorang yang menggunakan posisinya untuk berbuat baik bagi orang lain. Kisah Rashford mengingatkan kita bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari apa yang kita capai untuk diri sendiri, tetapi juga dari apa yang kita lakukan untuk membantu orang lain.
Dengan komitmennya yang terus berlanjut untuk membuat perbedaan di masyarakat, warisan Rashford dipastikan akan melampaui batas lapangan sepak bola dan terus menginspirasi generasi mendatang.